Rabu, 26 Mei 2010

Meneliti Aib Sendiri..


Oleh Imam al Ghazali



Jika ALlah Azza wa Jalla menginginkan kebaikan bagi seseorang, Ia akan membuat orang itu dapat melihat aib-aibnya. Orang yang memiliki basiroh (mata hati) yang tajam akan mengetahui aib-aibnya. Jika ia telah mengetahui aib-aibnya, maka ia dapat mengubatinya. Namun kebanyakan orang tidak mengetahui aibnya sendiri. Manusia dapat mengetahui kotoran yang terdapat di mata temannya, tetapi ia tidak mampu melihat ranting di depan matanya.

Barangsiapa hendak mengetahui aib-aibnya, maka ia hendaklah menempuh empat jalan berikut :

1. Duduk di hadapan seorang guru yang mampu mengetahui keburukan hati dan pelbagai bahaya yang tersembunyi di dalamnya. Kemudian ia mempasrahkan dirinya kepada guru dan mengikut petunjuknya dalam bermujahadah membersihkan aib itu. Ini adalah keadaan seorang murid dengan syeikhnya dan seorang pelajar dengan gurunya. Guru akan menunjukkan aib-aibnya dan cara merawatnya, tetapi di zaman ini guru seperti ini amat sukar dicari.

2. Mencari seorang teman yang jujur, memiliki basiroh (mata hati yang tajam) dan berpegang pada agama. Ia kemudian menjadikan temannya itu sebagai pengawas yang mengamati keadaan, perbuatan serta semua aib batin dan zahirnya sehingga ia dapat memperingatkannya. Demikian inilah yang dahulu dilakukan oleh orang-orang yang cerdik, orang-orang yang terkemuka dan para pemimpin agama.



Umar RadiyaLlahu 'anhu berkata : "Semoga Allah merahmati orang yang dapat menunjukkan aib-aib kepadaku."

Ketika Salman mengunjunginya, beliau berkata : "Cuba sebutkan perilakuku yang tidak engkau sukai."

Salman menolak dengan halus. Tetapi beliau terus memaksa. Akhirnya Salman berkata : "Aku mendengar engkau makan dengan 2 lauk dan memiliki 2 pakaian: satu engkau memakainya di siang hari dan satu lagi engkau memakainya di malam hari."

"Selain itu adakah hal lain yang engkau tidak sukai?" Tanya Saidina Umar.

"Tidak"

"Sesungguhnya dua perbuatan yang engkau sebutkan tadi telah kutinggalkan," ucap beliau.

Beliau (Saidina Umar RadiyaLlahu 'anhu) pernah bertanya kepada Huzaifah. "Engkau adalah sohibus sir (orang yang mengetahui pelbagai rahsia. Di antaranya Huzaifah mengetahui siapa yang munafik dan siapa yang bukan munafik) RasuluLlah sallaLlahu 'alaihi wasallam yang dapat mengenali orang munafik. Apakah engkau melihat tanda-tanda kemunafikan pada diriku?"

Perhatikan, Saidina Umar dengan kedudukan yang agung dan mulia masih mencurigai dirinya. Semakin cemerlang akal seseorang dan semakin tinggi kedudukannya, ia akan jarang berbangga hati dan semakin sering mencurigai dirinya sendiri. Yang kedua ini juga sudah sukar untuk dicari. Sedikit teman yang mahu berterus terang dan menunjukkan aib kita.

3. Berusaha mengetahui aib dari ucapan musuh-musuhnya. Sebab, pandangan yang penuh kebencian akan berusaha menyingkap keburukan seseorang. Boleh jadi manfaat yang diperolehi seseorang dari musuh yang sangat membencinya dan suka mencari-cari kesalahannya adalah lebih banyak dari teman yang suka bermanis muka, memuji dan menyembunyikan aib-aibnya.

Namun, sudah menjadi watak manusia untuk mendustakan ucapan musuh-musuhnya dan menganggapnya sebagai ungkapan kedengkian. Tetapi, orang yang memiliki mata hari jernih mampu mengambil pelajaran dari pelbagai keburukan dirinya yang disebutkan oleh musuhnya.

4. Bergaul dengan masyarakat. Setiap kali melihat perilaku tercela seseorang, maka ia segera menuduh dirinya sendiri juga memiliki sifat tercela itu. Kemudian ia tuntut dirinya untuk segera meninggalkannya. Sebab, seorang Mukmin adalah cermin bagi Mukmin lainnya. Ketika melihat aib orang lain ia akan melihat aib-aibnya sendiri.



Sumber : Muhammad Bin Muhammad al Ghazali, Ihya' Ulumiddin, Toha Putera, Semarang - Indonesia, m/s 62.

Sumber : Novel bin Muhammad Alaydrus, Orang Bijak Berkata - Kumpulan Nasihat Sepanjang Masa, Taman Ilmu, Cetakan ke-5, 2008 Semanggi-Surakarta,
Ditulis oleh : IbnuNafis

Aku ingin menjadi pencinta TAUBAT..

......“Aku ingin bertaubat hanya saja dosaku terlalu banyak. Aku pernah terjerumus dalam zina. Sampai-sampai aku pun hamil dan sengaja membunuh jiwa dalam kandungan. Aku ingin berubah dan bertaubat. Mungkinkah Allah mengampuni dosa-dosaku?!”


Sebagai nasehat dan semoga tidak membuat kita berputus dari rahmat Allah, cobalah kita lihat sebuah kisah yang pernah disebutkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berikut ini. Semoga kita bisa mengambil pelajaran-pelajaran berharga di dalamnya.



Kisah Taubat Pembunuh 100 Jiwa

Kisah ini diriwayatkan dari Abu Sa’id Sa’ad bin Malik bin Sinaan Al Khudri radhiyallahu ‘anhu, sesungguhnya Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أنّ نَبِيَّ الله – صلى الله عليه وسلم – ، قَالَ : (( كَانَ فِيمَنْ كَانَ قَبْلَكمْ رَجُلٌ قَتَلَ تِسْعَةً وتِسْعينَ نَفْساً ، فَسَأَلَ عَنْ أعْلَمِ أَهْلِ الأرضِ ، فَدُلَّ عَلَى رَاهِبٍ ، فَأَتَاهُ . فقال : إنَّهُ قَتَلَ تِسعَةً وتِسْعِينَ نَفْساً فَهَلْ لَهُ مِنْ تَوبَةٍ ؟ فقالَ : لا ، فَقَتَلهُ فَكَمَّلَ بهِ مئَةً ، ثُمَّ سَأَلَ عَنْ أَعْلَمِ أَهْلِ الأَرضِ ، فَدُلَّ عَلَى رَجُلٍ عَالِمٍ . فقَالَ : إِنَّهُ قَتَلَ مِئَةَ نَفْسٍ فَهَلْ لَهُ مِنْ تَوْبَةٍ ؟ فقالَ : نَعَمْ ، ومَنْ يَحُولُ بَيْنَهُ وبَيْنَ التَّوْبَةِ ؟ انْطَلِقْ إِلى أرضِ كَذَا وكَذَا فإِنَّ بِهَا أُناساً يَعْبُدُونَ الله تَعَالَى فاعْبُدِ الله مَعَهُمْ ، ولاَ تَرْجِعْ إِلى أَرْضِكَ فَإِنَّهَا أرضُ سُوءٍ ، فانْطَلَقَ حَتَّى إِذَا نَصَفَ الطَّرِيقَ أَتَاهُ الْمَوْتُ ، فاخْتَصَمَتْ فِيهِ مَلائِكَةُ الرَّحْمَةِ ومَلائِكَةُ العَذَابِ . فَقَالتْ مَلائِكَةُ الرَّحْمَةِ : جَاءَ تَائِباً ، مُقْبِلاً بِقَلبِهِ إِلى اللهِ تَعَالَى ، وقالتْ مَلائِكَةُ العَذَابِ : إنَّهُ لمْ يَعْمَلْ خَيراً قَطُّ ، فَأَتَاهُمْ مَلَكٌ في صورَةِ آدَمِيٍّ فَجَعَلُوهُ بَيْنَهُمْ
- أيْ حَكَماً – فقالَ : قِيسُوا ما بينَ الأرضَينِ فَإلَى أيّتهما كَانَ أدنَى فَهُوَ لَهُ . فَقَاسُوا فَوَجَدُوهُ أدْنى إِلى الأرْضِ التي أرَادَ ، فَقَبَضَتْهُ مَلائِكَةُ الرَّحمةِ )) مُتَّفَقٌ عليه .
“Dahulu pada masa sebelum kalian ada seseorang yang pernah membunuh 99 jiwa. Lalu ia bertanya tentang keberadaan orang-orang yang paling alim di muka bumi. Namun ia ditunjuki pada seorang rahib. Lantas ia pun mendatanginya dan berkata, ”Jika seseorang telah membunuh 99 jiwa, apakah taubatnya diterima?” Rahib pun menjawabnya, ”Orang seperti itu tidak diterima taubatnya.” Lalu orang tersebut membunuh rahib itu dan genaplah 100 jiwa yang telah ia renggut nyawanya.


Kemudian ia kembali lagi bertanya tentang keberadaan orang yang paling alim di muka bumi. Ia pun ditunjuki kepada seorang ‘alim. Lantas ia bertanya pada ‘alim tersebut, ”Jika seseorang telah membunuh 100 jiwa, apakah taubatnya masih diterima?” Orang alim itu pun menjawab, ”Ya masih diterima. Dan siapakah yang akan menghalangi antara dirinya dengan taubat? Beranjaklah dari tempat ini dan ke tempat yang jauh di sana karena di sana terdapat sekelompok manusia yang menyembah Allah Ta’ala, maka sembahlah Allah bersama mereka. Dan janganlah kamu kembali ke tempatmu(yang dulu) karena tempat tersebut adalah tempat yang amat jelek.”


Laki-laki ini pun pergi (menuju tempat yang ditunjukkan oleh orang alim tersebut). Ketika sampai di tengah perjalanan, maut pun menjemputnya. Akhirnya, terjadilah perselisihan antara malaikat rahmat dan malaikat adzab. Malaikat rahmat berkata, ”Orang ini datang dalam keadaan bertaubat dengan menghadapkan hatinya kepada Allah”. Namun malaikat adzab berkata, ”Orang ini belum pernah melakukan kebaikan sedikit pun”. Lalu datanglah malaikat lain dalam bentuk manusia, mereka pun sepakat untuk menjadikan malaikat ini sebagai pemutus perselisihan mereka. Malaikat ini berkata, ”Ukurlah jarak kedua tempat tersebut (jarak antara tempat jelek yang dia tinggalkan dengan tempat yang baik yang ia tuju -pen). Jika jaraknya dekat, maka ia yang berhak atas orang ini.” Lalu mereka pun mengukur jarak kedua tempat tersebut dan mereka dapatkan bahwa orang ini lebih dekat dengan tempat yang ia tuju. Akhirnya,ruhnya pun dicabut oleh malaikat rahmat.”1





Beberapa Faedah Hadits

Pertama: Luasnya ampunan Allah

Hadits ini menunjukkan luasnya ampunan Allah. Hal ini dikuatkan dengan hadits lainnya,

حَدَّثَنَا أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ « قَالَ اللَّهُ يَا ابْنَ آدَمَ إِنَّكَ مَا دَعَوْتَنِى وَرَجَوْتَنِى غَفَرْتُ لَكَ عَلَى مَا كَانَ فِيكَ وَلاَ أُبَالِى يَا ابْنَ آدَمَ لَوْ بَلَغَتْ ذُنُوبُكَ عَنَانَ السَّمَاءِ ثُمَّ اسْتَغْفَرْتَنِى غَفَرْتُ لَكَ وَلاَ أُبَالِى يَا ابْنَ آدَمَ إِنَّكَ لَوْ أَتَيْتَنِى بِقُرَابِ الأَرْضِ خَطَايَا ثُمَّ لَقِيتَنِى لاَ تُشْرِكُ بِى شَيْئًا لأَتَيْتُكَ بِقُرَابِهَا مَغْفِرَةً »
Anas bin Malik menceritakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), ”Wahai anak Adam, sesungguhnya jika engkau menyeru dan mengharap pada-Ku, maka pasti Aku ampuni dosa-dosamu tanpa Aku pedulikan. Wahai anak Adam, seandainya dosamu membumbung tinggi hingga ke langit, tentu akan Aku ampuni, tanpa Aku pedulikan. Wahai anak Adam, seandainya seandainya engkau mendatangi-Ku dengan dosa sepenuh bumi dalam keadaan tidak berbuat syirik sedikit pun pada-Ku, tentu Aku akan mendatangi-Mu dengan ampunan sepenuh bumi pula.”2

Kedua: Allah akan mengampuni setiap dosa meskipun dosa besar selama mau bertaubat

Selain faedah dari hadits ini, kita juga dapat melihat pada firman Allah Ta’ala,

قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
“Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Az Zumar: 53). Ibnu Katsir mengatakan, ”Ayat yang mulia ini berisi seruan kepada setiap orang yang berbuat maksiat baik kekafiran dan lainnya untuk segera bertaubat kepada Allah. Ayat ini mengabarkan bahwa Allah akan mengampuni seluruh dosa bagi siapa yang ingin bertaubat dari dosa-dosa tersebut, walaupun dosa tersebut amat banyak, bagai buih di lautan. ”3

Ayat ini menunjukkan bahwa Allah akan mengampuni setiap dosa walaupun itu dosa kekufuran, kesyirikan, dan dosa besar (seperti zina, membunuh dan minum minuman keras). Sebagaimana Ibnu Katsir mengatakan, ”Berbagai hadits menunjukkan bahwa Allah mengampuni setiap dosa (termasuk pula kesyirikan) jika seseorang bertaubat. Janganlah seseorang berputus asa dari rahmat Allah walaupun begitu banyak dosa yang ia lakukan karena pintu taubat dan rahmat Allah begitu luas.”4

Ketiga: Janganlah membuat seseorang putus asa dari rahmat Allah

Ketika menjelaskan surat Az Zumar ayat 53 di atas, Ibnu Abbas mengatakan, “Barangsiapa yang membuat seorang hamba berputus asa dari taubat setelah turunnya ayat ini, maka ia berarti telah menentang Kitabullah ‘azza wa jalla. Akan tetapi seorang hamba tidak mampu untuk bertaubat sampai Allah memberi taufik padanya untuk bertaubat.”5

Keempat: Seseorang yang melakukan dosa beberapa kali dan ia bertaubat, Allah pun akan mengampuninya

Sebagaimana disebutkan pula dalam hadits lainnya, dari Abu Huroiroh, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang diceritakan dari Rabbnya ‘azza wa jalla,

أَذْنَبَ عَبْدٌ ذَنْبًا فَقَالَ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِى ذَنْبِى. فَقَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى أَذْنَبَ عَبْدِى ذَنْبًا فَعَلِمَ أَنَّ لَهُ رَبًّا يَغْفِرُ الذَّنْبَ وَيَأْخُذُ بِالذَّنْبِ. ثُمَّ عَادَ فَأَذْنَبَ فَقَالَ أَىْ رَبِّ اغْفِرْ لِى ذَنْبِى. فَقَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى عَبْدِى أَذْنَبَ ذَنْبًا فَعَلِمَ أَنَّ لَهُ رَبًّا يَغْفِرُ الذَّنْبَ وَيَأْخُذُ بِالذَّنْبِ. ثُمَّ عَادَ فَأَذْنَبَ فَقَالَ أَىْ رَبِّ اغْفِرْ لِى ذَنْبِى. فَقَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى أَذْنَبَ عَبْدِى ذَنْبًا فَعَلِمَ أَنَّ لَهُ رَبًّا يَغْفِرُ الذَّنْبَ وَيَأْخُذُ بِالذَّنْبِ وَاعْمَلْ مَا شِئْتَ فَقَدْ غَفَرْتُ لَكَ
“Ada seorang hamba yang berbuat dosa lalu dia mengatakan ‘Allahummagfirliy dzanbiy’ [Ya Allah, ampunilah dosaku]. Lalu Allah berfirman, ‘Hamba-Ku telah berbuat dosa, lalu dia mengetahui bahwa dia memiliki Rabb yang mengampuni dosa dan menghukumi setiap perbuatan dosa’. (Maka Allah mengampuni dosanya), kemudian hamba tersebut mengulangi lagi berbuat dosa, lalu dia mengatakan, ‘Ay robbi agfirli dzanbiy’ [Wahai Rabb, ampunilah dosaku]. Lalu Allah berfirman, ‘Hamba-Ku telah berbuat dosa, lalu dia mengetahui bahwa dia memiliki Rabb yang mengampuni dosa dan menghukumi setiap perbuatan dosa’. (Maka Allah mengampuni dosanya), kemudian hamba tersebut mengulangi lagi berbuat dosa, lalu dia mengatakan, ‘Ay robbi agfirli dzanbiy’ [Wahai Rabb, ampunilah dosaku]. Lalu Allah berfirman, ‘Hamba-Ku telah berbuat dosa, lalu dia mengetahui bahwa dia memiliki Rabb yang mengampuni dosa dan menghukumi setiap perbuatan dosa. Beramallah sesukamu, sungguh engkau telah diampuni.”6 An Nawawi dalam Syarh Muslim mengatakan bahwa yang dimaksudkan dengan ‘beramallah sesukamu’ adalah selama engkau berbuat dosa lalu bertaubat, maka Allah akan mengampunimu.

An Nawawi mengatakan, ”Seandainya seseorang berulang kali melakukan dosa hingga 100 kali, 1000 kali atau lebih, lalu ia bertaubat setiap kali berbuat dosa, maka pasti Allah akan menerima taubatnya setiap kali ia bertaubat, dosa-dosanya pun akan gugur. Seandainya ia bertaubat dengan sekali taubat saja setelah ia melakukan semua dosa tadi, taubatnya pun sah.”7


Ya Rabb, begitu luas sekali rahmat dan ampunan-Mu terhadap hamba yang hina ini …


Kelima: Diterimanya taubat seorang pembunuh

An Nawawi rahimahullah mengatakan, ”Ini adalah madzhbab para ulama dan mereka pun berijma’ (bersepakat) bahwa taubat seorang yang membunuh dengan sengaja, itu sah. Para ulama tersebut tidak berselisih pendapat kecuali Ibnu ‘Abbas. Adapun beberapa perkataan yang dinukil dari sebagian salaf yang menyatakan taubatnya tidak diterima, itu hanyalah perkataan dalam maksud mewanti-wanti besarnya dosa membunuh dengan sengaja. Mereka tidak memaksudkan bahwa taubatnya tidak sah.”8

Keenam: Orang yang bertaubat hendaknya berhijrah dari lingkungan yang jelek

An Nawawi mengatakan, ”Hadits ini menunjukkan orang yang ingin bertaubat dianjurkan untuk berpindah dari tempat ia melakukan maksiat.”9

Ketujuh: Memperkuat taubat yaitu berteman dengan orang yang sholih

An Nawawi mengatakan, ”Hendaklah orang yang bertaubat mengganti temannya dengan teman-teman yang baik, sholih, berilmu, ahli ibadah, waro’dan orang-orang yang meneladani mereka-mereka tadi. Hendaklah ia mengambil manfaat ketika bersahabat dengan mereka.”10
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga mengajarkan kepada kita agar bersahabat dengan orang yang dapat memberikan kebaikan dan sering menasehati kita.

مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالْجَلِيسِ السَّوْءِ كَمَثَلِ صَاحِبِ الْمِسْكِ ، وَكِيرِ الْحَدَّادِ ، لاَ يَعْدَمُكَ مِنْ صَاحِبِ الْمِسْكِ إِمَّا تَشْتَرِيهِ ، أَوْ تَجِدُ رِيحَهُ ، وَكِيرُ الْحَدَّادِ يُحْرِقُ بَدَنَكَ أَوْ ثَوْبَكَ أَوْ تَجِدُ مِنْهُ رِيحًا خَبِيثَةً
“Seseorang yang duduk (berteman) dengan orang sholih dan orang yang jelek adalah bagaikan berteman dengan pemilik minyak misk dan pandai besi. Jika engkau tidak dihadiahkan minyak misk olehnya, engkau bisa membeli darinya atau minimal dapat baunya. Adapun berteman dengan pandai besi, jika engkau tidak mendapati badan atau pakaianmu hangus terbakar, minimal engkau dapat baunya yang tidak enak.”11

Ibnu Hajar Al Asqolani mengatakan, “Hadits ini menunjukkan larangan berteman dengan orang-orang yang dapat merusak agama maupun dunia kita. Dan hadits ini juga menunjukkan dorongan agar bergaul dengan orang-orang yang dapat memberikan manfaat dalam agama dan dunia.”12

Kedelapan: Keutamaan ilmu dan orang yang berilmu

Dalam hadits ini dapat kita ambil pelajaran pula bahwa orang yang berilmu memiliki keutamaan yang luar biasa dibanding ahli ibadah. Sebagaimana disebutkan dalam hadits lainnya, dari Abu Darda’, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

وَإِنَّ فَضْلَ الْعَالِمِ عَلَى الْعَابِدِ كَفَضْلِ الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ عَلَى سَائِرِ الْكَوَاكِبِ
”Dan keutamaan orang yang berilmu dibanding seorang ahli ibadah adalah bagaikan keutamaan bulan pada malam purnama dibanding bintang-bintang lainnya.”13 Al Qodhi mengatakan, ”Orang yang berilmu dimisalkan dengan bulan dan ahli ibadah dimisalkan dengan bintang karena kesempurnaan ibadah dan cahayanya tidaklah muncul dari ahli ibadah. Sedangkan cahaya orang yang berilmu berpengaruh pada yang lainnya.”14

Kesembilan: Orang yang berfatwa tanpa ilmu hanya membawa kerusakan

Lihatlah bagaimana kerusakan yang diperbuat oleh ahli ibadah yang berfatwa tanpa dasar ilmu. Ia membuat orang lain sesat bahkan kerugian menimpa dirinya sendiri. Maka benarlah apa yang dikatakan oleh Umar bin ‘Abdul ‘Aziz,

مَنْ عَبَدَ اللهَ بِغَيْرِ عِلْمٍ كَانَ مَا يُفْسِدُ أَكْثَرَ مِمَّا يُصْلِحُ
”Barangsiapa beribadah pada Allah tanpa ilmu, maka kerusakan yang ditimbulkan lebih besar daripada perbaikan yang dilakukan.”15





Syarat Diterimanya Taubat

Syarat taubat yang mesti dipenuhi oleh seseorang yang ingin bertaubat adalah sebagai berikut:

Pertama: Taubat dilakukan dengan ikhlas, bukan karena makhluk atau untuk tujuan duniawi.

Kedua: Menyesali dosa yang telah dilakukan sehingga ia pun tidak ingin mengulanginya kembali.

Ketiga: Tidak terus menerus dalam berbuat dosa. Maksudnya, apabila ia melakukan keharaman, maka ia segera tinggalkan dan apabila ia meninggalkan suatu yang wajib, maka ia kembali menunaikannya. Dan jika berkaitan dengan hak manusia, maka ia segera menunaikannya atau meminta maaf.

Keempat: Bertekad untuk tidak mengulangi dosa tersebut lagi karena jika seseorang masih bertekad untuk mengulanginya maka itu pertanda bahwa ia tidak benci pada maksiat.

Kelima: Taubat dilakukan pada waktu diterimanya taubat yaitu sebelum datang ajal atau sebelum matahari terbit dari arah barat. Jika dilakukan setelah itu, maka taubat tersebut tidak lagi diterima.

Inilah syarat taubat yang biasa disebutkan oleh para ulama.




Penutup

Saudaraku yang sudah bergelimang maksiat dan dosa. Kenapa engkau berputus asa dari rahmat Allah? Lihatlah bagaimana ampunan Allah bagi setiap orang yang memohon ampunan pada-Nya. Orang yang sudah membunuh 99 nyawa + 1 pendeta yang ia bunuh, masih Allah terima taubatnya. Lantas mengapa engkau masih berputus asa dari rahmat Allah?!

Orang yang dulunya bergelimang maksiat pun setelah ia taubat, bisa saja ia menjadi orang yang lebih baik dari sebelumnya. Ia bisa menjadi muslim yang sholih dan muslimah yang sholihah. Itu suatu hal yang mungkin dan banyak sekali yang sudah membuktikannya. Mungkin engkau pernah mendengar nama Fudhail bin Iyadh. Dulunya beliau adalah seorang perampok. Namun setelah itu bertaubat dan menjadi ulama besar. Itu semua karena taufik Allah. Kami pun pernah mendengar ada seseorang yang dulunya terjerumus dalam maksiat dan pernah menzinai pacarnya. Namun setelah berhijrah dan bertaubat, ia pun menjadi seorang yang alim dan semakin paham agama. Semua itu karena taufik Allah. Dan kami yakin engkau pun pasti bisa lebih baik dari sebelumnya. Semoga Allah beri taufik.

Ingatlah bahwa orang yang berbuat dosa kemudia ia bertaubat dan Allah ampuni, ia seolah-olah tidak pernah berbuat dosa sama sekali. Dari Abu ‘Ubaidah bin ‘Abdillah dari ayahnya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

التَّائِبُ مِنَ الذَّنْبِ كَمَنْ لاَ ذَنْبَ لَهُ
”Orang yang bertaubat dari suatu dosa seakan-akan ia tidak pernah berbuat dosa itu sama sekali.”16

Setiap hamba pernah berbuat salah, namun hamba yang terbaik adalah yang rajin bertaubat. Dari Anas, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

كُلُّ بَنِى آدَمَ خَطَّاءٌ وَخَيْرُ الْخَطَّائِينَ التَّوَّابُونَ
“Semua keturunan Adam adalah orang yang pernah berbuat salah. Dan sebaik-baik orang yang berbuat salah adalah orang yang bertaubat.”17

Orang yang bertaubat akan Allah ganti kesalahan yang pernah ia perbuat dengan kebaikan. Sehingga seakan-akan yang ada dalam catatan amalannya hanya kebaikan saja. Allah Ta’ala berfirman,

إِلَّا مَنْ تَابَ وَآَمَنَ وَعَمِلَ عَمَلًا صَالِحًا فَأُولَئِكَ يُبَدِّلُ اللَّهُ سَيِّئَاتِهِمْ حَسَنَاتٍ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا
”Kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka itu kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Furqon: 70)

Al Hasan Al Bashri mengatakan, ”Allah akan mengganti amalan kejelekan yang diperbuat seseorang dengan amalan sholih. Allah akan mengganti kesyirikan yang pernah ia perbuat dengan keikhlasan. Allah akan mengganti perbuatan maksiat dengan kebaikan. Dan Allah pun mengganti kekufurannya dahulu dengan keislaman.”18

Sekarang, segeralah bertaubat dan memenuhi syarat-syaratnya. Lalu perbanyaklah amalan kebaikan dengan melaksanakan yang wajib-wajib dan sempurnakan dengan shalat sunnah, puasa sunnah dan sedekah, karena amalan kebaikan niscaya akan menutupi dosa-dosa yang telah engkau perbuat. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah memberikan sebuah nasehat berharga kepada Abu Dzar Al Ghifariy Jundub bin Junadah,

اتَّقِ اللَّهَ حَيْثُمَا كُنْتَ وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ
“Bertakwalah kepada Allah di mana saja kamu berada dan ikutkanlah kejelekan dengan kebaikan, niscaya kebaikan akan menghapuskannya dan berakhlaqlah dengan sesama dengan akhlaq yang baik.”19

Semoga Allah menerima setiap taubat kita. Semoga Allah senantiasa memberi taufik kepada kita untuk menggapai ridho-Nya.


Segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya segala kebaikan menjadi sempurna.



Disusun di rumah mertua tercinta, Panggang-Gunung Kidul , 1 Shofar 1431 H

Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal

Artikel www.muslim.or.id



Footnote:

1 HR. Bukhari dan Muslim no. 2766.
2 HR. Tirmidzi no. 3540. Abu Isa mengatakan bahwa hadits ini ghorib. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih.
3 Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, Ibnu Katsir, 12/138-139, Muassasah Qurthubah.
4 Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 12/140.
5 Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 12/141.
6 HR. Muslim no. 2758.
7 Al Minhaj Syarh Shahih Muslim, 17/75.
8 Al Minhaj Syarh Shahih Muslim, Yahya bin Syarf An Nawawi, 17/82, Dar Ihya’ At Turots.
9 Al Minhaj Syarh Shahih Muslim, 17/83
10 Idem
11 HR. Bukhari no. 2101, dari Abu Musa.
12 Fathul Bari, Ibnu Hajar Al Asqolani, 4/324, Darul Ma’rifah, Beirut, 1379
13 HR. Abu Daud no. 3641 dan no. 2682.
14 Lihat Tuhfatul Ahwadzi, Muhammad Abdur Rahma Al Mubarakfuri Abul ‘Ala, 7/376, Darul Kutub Al ‘Ilmiyah, Beirut.
15 Lihat Al Amru bil Ma’ruf wan Nahyu ‘anil Munkar, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, hal. 15, Mawqi’ Al Islam.
16 HR. Ibnu Majah no. 4250. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan.
17 HR. Ibnu Majah, Ad Darimi, Al Hakim. Dikatakan hasan oleh Syaikh Al Albani dalam Misykatul Mashobih
18 Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, Ibnu Katsir, 10/326-327, Muassasah Qurthubah.
19 HR. Tirmidzi no. 1987. Abu Isa At Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan lighoirihi (hasan dilihat dari jalur lainnya). Lihat Shahih At Targhib wa At Tarhib 2655.

Hati Kita Keras

Hati adalah sumber ilham dan pertimbangan, tempat lahirnya cinta dan benci, keimanan dan kekufuran, taubat dan sikap degil, ketenangan dan kebimbangan. Hati juga sumber kebahagiaan jika kita mampu membersihkannya namun sebaliknya ia merupakan sumber bencana jika kita gemar menodainya. Aktiviti yang dilakukan sering berpunca daripada lurus atau bengkoknya hati.
Abu Hurairah r.a. berkata,
“Hati adalah raja, sedangkan anggota badan adalah tentera. Jika raja itu baik, maka akan baik pula lah tenteranya..Jika raja itu buruk, maka akan buruk pula tenteranya”.




Hati yang keras mempunyai tanda-tanda yang boleh dikenali, di antara yang terpenting adalah seperti berikut:


1. Malas melakukan ketaatan dan amal kebajikan

Terutama malas untuk melaksanakan ibadah, malah mungkin memandang ringan. Misalnya tidak serius dalam menunaikan solat, atau berasa berat dan enggan melaksanakan ibadah-ibadah sunnah. Allah telah menyifatkan kaum munafikin dalam firman-Nya yang bermaksud, “Dan mereka tidak mengerjakan sembahyang, melainkan dengan malas dan tidak (pula) menafkahkan (harta) mereka, melainkan dengan rasa enggan.” (Surah At-Taubah, ayat 54)


2. Tidak berasa gerun dengan ayat al-Quran

Ketika disampaikan ayat-ayat yang berkenaan dengan janji dan ancaman Allah, hatinya tidak terpengaruh sama sekali, tidak mahu khusyuk atau tunduk, dan juga lalai daripada membaca al-Quran serta mendengarkannya. Bahkan enggan dan berpaling daripadanya. Sedangkan Allah S.W.T memberi ingatan yang ertinya, “Maka beri peringatanlah dengan al-Quran orang yang takut dengan ancaman Ku.” (Surah Al-Qaf, ayat 45)


3. Berlebihan mencintai dunia dan melupakan akhirat

Segala keinginannya tertumpu untuk urusan dunia semata-mata. Segala sesuatu ditimbang dari segi keperluan dunia. Cinta, benci dan hubungan sesama manusia hanya untuk urusan dunia sahaja. Penghujungnya jadilah dia seorang yang dengki, ego dan individulistik, bakhil serta tamak terhadap dunia.


4. Kurang mengagungkan Allah

Sehingga hilang rasa cemburu dalam hati, kekuatan iman menjadi lemah, tidak marah ketika larangan Allah diperlekehkan orang lain, tidak mengamal yang makruf serta tidak peduli terhadap segala kemaksiatan dan dosa.


www.iluvislam.com Mohd Hafez Sabri

Isnin, 24 Mei 2010

Thobur..

Kali ini saya nak bercakap berkenaan 'thobur'. Anda tahu apa itu thobur? Jika tidak tahu baguslah. Saya pun tidak berhasrat nak beritahu. Biar orang tertentu saja tahu. Ataupun biar orang yang bersungguh-sungguh nak tahu apa maksud thobur tu sahaja yang tahu.

Sengaja saya tidak mahu beritahu dalam ruang posting kali ini, sebab apa yang saya nak catatkan dalam posting ini saya akan labelkan sebagai ILUSI.

Setiap post saya yang berlabel ILUSI, saya akan tersiratkan mesejnya. Apa yang tersurat itu bukan mesejnya, tetapi yang tersirat itulah sebenarnya mesejnya. Mengapa begitu? Kerana ada mesejnya ibarat membidikkan sesuatu kepada sasaran. Seperti mana pemburu yang berhati-hati ketika membidikkan sasarannya, maka seperti itu juga saya berhati-hati menyorok mesej posting saya yang berlabel ILUSI. Masakan tidak, blog ini pensyarah pun baca.

Thobur

Kat kampus saya ada thobur. Dan mungkin juga anda. Jadi bila mana kita bercakap tentang kampus,ia mungkin menyentuh orang yang berada di atas bukit. Orang atas bukit boleh nampak kita yang berada di kaki bukit. Jadi, kita yang berada di kaki bukit, bila nak memberitahu sesuatu pada orang yang berada di atas bukit kena berhati-hati. Takut-takut dibalingannya batu dari atas kalau apa yang hendak diberitahu itu tidak kena dengan seleranya. Hemm..

Thobur, kadang-kadang buat saya jadi menyampah. Boleh juga jadi geram. Boleh juga jadi nak lawan. Tapi orang lain yang berada di dalam thobur ni, nampaknya tak da apa-apa. Tapi saya pula yang apa-apa! Kenapa?

Konon thobur ni, nak jadikan dia nampak islamik, maka pelatih yang paling alim akan ke hadapan. Membaca-baca meminta sesuatu mudah-mudahan thobur itu diberkatiNya. Ini semua mengarut. Masakan thobur yang terpalit padanya jahiliah moden hendak diberkati Allah SWT. Malaikat rahmat pun tidak sudi nak lalu thobur tersebut, inikan pula Allah nak berkati.

Maka thobur pun bermula, lima jari diangkat, lafaz diucap. Semua orang seperti beriman dengan apa yang diucap. Saya pula, jangan harap nak ucap. Itu lafaz-lafaz yang meliberalkan Islam. Mana boleh kepercayaan pada Allah disamping tuhan-tuhan lain. Mana boleh mendaulatkan undang-undang si Eropah itu, yang kita pakai sekarang inilah. Anda melafazkannya? Anda tunggulah Disana nanti.

Kononnya itu formula ajaib atas nama perpaduan. Perpaduan-perpaduan juga, Quran dan Sunnah jangan lupa. Ia harus selari. Matahari yang gagah membara itu pun, tetap taat pada perintah Tuhannya. Sejak dari dulu lagi. Sebelum kita lahir lagi. Sebelum orang atas bukit itu lahir lagi.

Bila thobur ini sudah jadi budaya, maka semua macam dah terpedaya dengan apa yang disusun di dalamnya. Memang berjaya ghazwah fikr golongan nasionalis ni. Pelatih yang hanya taqlid buta memang mudah terpedaya. Hanya mereka yang akalnya sentiasa mencabar dan suka bertanya sahaja akan nampak permainan ghazwah fikr ni. Jika tidak teliti, anda juga mungkin akan terteguk arak ghazwah fikr ini semasa dalam thobur. Perisanya pelbagai. Jika nak tahu apa perisanya, tanyalah orang yang belajar usulludin dan aliran pemikiran semasa. Tanyalah, jika tidak, mungkin selamanya anda akan terteguk ia. Padan muka. Padan muka kerana sikap kita yang malas bertanya. Dalam Quran pun suruh bertanya pada ahlinya sekiranya kita tak tahu.


Rasulullah sendiri, semasa menyebarkan Islam, baginda ditentang, kerana baginda menentang. Baginda menentang jahiliah dan nilai-nilainya sampai ke akar umbi. Disamping itu, baginda mengajak para sahabatnya menanam benih-benih Islam dalam masyarakat Jahiliah itu. Supaya pohon yang tumbuh itu menghancurkan semalu-semalu jahiliah yang telah lama mendiami bumi Mekah itu. Kerana pohon-pohon itu juga bersifat inqilabiah, ia tidak boleh berkongsi tanah bersama semalu jahiliah. Hanya dia sahaja yang boleh tumbuh.

Maka, saya pun begitulah. Cuba ikut macam nabi. Cuba nak tanam pohon-pohon yang sama juga di bumi kampus saya ini. Disamping itu juga perlahan-lahan menyingkirkan semalu-semalu itu. Saya mulakan dalam thobur.

Cumanya, dalam mencabut semalu-semalu tersebut, saya mungkin terluka jari kerana tajamnya durinya. Disamping perlu berhati-hati kerana mungkin orang atas bukit marah mencabut semalu tersebut, kerana dia yang menanam dan menjirus air padanya saban hari supaya sentiasa tumbuh.

Apa pun saya tidak kisah. Jari terluka ke, kena marah dengan orang atas bukit ke, yang penting pokok mesti ditanam, semalu mesti dicabut. Biar seiring. Jika asing-asing, maka itu tak betul. Nah, jika tidak percaya buka surah Al-Imran 104.

Saya percaya akan ada yang bersama-sama membantu saya. Kita bina wehdatul fikr dan wihdatul amal. Kita lawan sama-sama ghazwatul fikr itu. Dalam thobur itu. Macam mana, nak bersama saya?




p/s: Kalau nak tahu thobur tu apa, blh mesej or mail saya.Tapi saya tak janji untuk beritahu.

http://ehsanhalim.blogspot.com/2010/05/thobur.html




Rabu, 19 Mei 2010

Aktiviti Menarik Sepanjang KAU'10!!


JOM PAKAT-PAKAT P!!
BAWALAH FAMILY..ADIK KAKAK, MAK NENEK..BOLEH MASUK DEWAN TGK KONSERT.

ABANG ADIK, AYAH ATOK PLAK, BOLEH MAIN PANAH & GAMES2 MENARIK DI TAPAK EKSPO!!


........

Juga pertandingan memanah terbuka untuk lelaki dan perempuan :


Latihan : 1 game = 10 anak panah = RM6

(TERMURAH di M'sia, harga promosi utk KAU'10)

jumaat 9 pagi - 10 mlm

sabtu 9 pagi - 6 ptg


Pertandingan : sabtu 8 mlm


Jumaat, 14 Mei 2010

Grand Meeting KAU'10..


Bismillahi walhamdulillah...
Allahumma solli wasallim ala Muhammadil mustofa...

Malam tadi telah berlangsungnya grand meeting KAU'10 bersama Pengarah Nisa' Malaysia, Dr. Rosni di Office Nisa', Jln Raja Laut.

1st time saya menjejakkan kaki ke sana. Fuh, memang terasa la 'Aura Ungu' mekar subur di dalamnya...hasil kombinasi furniture keunguan dan kesegaran ukhwah yang terjalin di antara para eksekutif KAU dan ahli jawatankuasanya...mm...membahagiakan!

Sebelum ni saya pun pening-pening lalat nak buat mcm mn untuk bahagian Persiapan Tempat. Then, alhamdulillah...bila meting besar ini diadakan dan setelah melihat pembentangan daripada setiap unit, saya jadi faham dan nampak apa dan bagaimana yang perlu saya lakukan. Dats y la Nabi kata:

"Tidak rugi orang yang bermesyuarat dan tidak sia-sia orang yang beristikharah!"


Meting yang bermula seawal 9.00 mlm itu berakhir pada jam 1.00 pg...banyak perkara yang berlaku. Untuk melaksanakan program sebesar ini, perancangan dan persiapan yang rapi amatlah penting diteliti. Lantaran itu, sudah pastilah situasi bertegang leher tidak dapat dielakkan. Dek kerana semuanya mahukan segala yang terbaik untuk dilaksanakan dalam program, maka bukan sedikit hati-hati yang terusik dan terluka. Namun, adat berprogram...biasalah tu.


Sayu rasanya apabila mendengar bicara muhasabah daripada mulut Dr. Rosni...sudah sunnatullah pejuang agama, pasti akan ada sesuatu yang terkorban atau dikorban tatkala berjuang. Umm...Dr. jangan sedih ya. Kami tak de masalah pun tak disponsor baju khas untuk KAU. Yang penting, kami akan hidupkan aura ungu tu sedaya termampu. InsyaAllah!

Saya sangat bersyukur kerana direzkikan Allah untuk bekerja dengan insan2 hebat seperti kalian. Semuanya berpencak seperti mujahidah moden. Terasa Izzah dan gahnya Islam apabila bersama-sama kalian. Tahniah sahabat2!..Haza min fadhli Rabbi!

Mudah2an setiap yang menggugurkan keringat, masa, harta, jiwa dan perasaannya untuk program ini dinaungi Allah Taala dengan keredhaanNYA. Salinglah kita BERLAPANG DADA, ya sahabat..;) ALLAH is always be wif us, insyaAllah!



.......

Akhirul kalam, saya sangat berharap agar sahabat2, rakan2 sekalian membantu Nisa' Malaysia mempromosikan Karnival Aura Ungu (KAU'10) ini di dalam blog, facebook, malah apa saja laman sosial yang kalian miliki...sama ada secara maya mahupun realiti. Yakinlah, Allah akan mengganjari kalian atas usaha dan bantuan yang kalian hulurkan untuk membantu perjuangan meninggikan syiar dan syariat Islam. InsyaAllah, Yakinlah!

Sesiapa yang berminat untuk mendapatkan tiket ke konsert pada 22 Mei 10, boleh beli secara online di www.kau2010.webnisa.com atau mendapatkannya di kaunter konsert pada hari tersebut.

Bagi yang berada di kawasan Cheras, Bandar Tun Razak, dan yang berhampiran dengannya (termasuk student IPG-Kampus Ilmu Khas, n IPG-Kampus Teknik.. serta sekolah2 berhampiran..) boleh hubungi nombor di bawah untuk tempahan tiket.

*Mutmainnah (Ina) : 013-3935912
*Afiifah (Fiey) : 0132965723

Rabu, 12 Mei 2010

Karnival Aura Ungu (KAU'10)


Oleh : Hazayani Zakaria

Sebuah badan bukan kerajaan (NGO) Wanita Islam, Nisa' mengambil tanggungjawab menyediakan alternatif kepada masyarakat khususnya golongan belia untuk berhibur, dengan menganjurkan Karnival Aura Ungu (KAU '10).


Karnival yang dijadualkan berlangsung pada 21 dan 22 Mei di Kompleks Belia dan Kebudayaan, Shah Alam ini merangkumi tiga aktiviti utama iaitu ekspo aura ungu, pertandingan nyannyian (PESONA) dan konsert aura ungu (ekslusif untuk wanita) yang merupakan acara kemuncak kepada karnival ini.

Konsert berkenaan akan menampilkan dua selebriti terkenal tanah air iaitu Aishah yang terkenal dengan lagu 'Syurga di Bawah Telapak kaki Ibu' dan bekas pelajar Akademi Fantasia (Af 5).
Bercakap pada satu sidang media di Intekma Resort & Konvensyen Centre, Shah Alam hari ini, pengarah program, Dian Adline Md Jalaluddin berkata, KAU '10 mensasarkan remaja dan belia terdiri daripada pelajar sekolah, penuntut Institut Pengajian Tinggi (IPT), ibu bapa serta masyarakat umum dengan menetapkan beberapa objektif.

"KAU '10 berhasrat untuk memperkenalkan Nisa' sebagai gerakan dakwah kepada umum dan menjadikan hiburan sebagai salah satu wasilah dakwah bagi meraikan komuniti setempat yang terdiri daripada semua lapisan masyarakat terutama golongan wanita," katanya.

Selain itu, KAU '10 bermatlamat untuk menjadikan hiburan Islam sebagai alternatif kepada hiburan semasa untuk golongan wanita serta dapat mengeratkan hubungan antara masyarakat, pemimpin, dan pihak kerajaan negeri.

Karnival berkenaan mendapat kerjasama daripada Green Tea Colustrum (GTC) sebagai penaja utama, Kolej Masterskill, Pusat Perubatan Universiti Malaya (PPUM), Kerajaan Negeri Selangor, dan Nasyeed.com.

Sementara itu, Pengarah Nisa' Malaysia. Dr. Rosni Adam berharap karnival berkenaan dapat membuka mata masyarakat agar lebih memahami konsep kepelbagaian dalam berdakwah.

"Kita nak tunjukkkan kepada masyarakat bahawa Islam tidak menutup ruang untuk kita berhibur. Sebanarnya banyak aktiviti yang kita boleh lakukan asalkan betul caranya," katanya.

Bagi Pengarah Eksekutif Ar Raihan Food Industries, Zulaimi Kazin pula, beliau sangat berbesar hati untuk menaja KAU '10 sebagai salah satu usaha menyokong program-program yang dapat mendekatkan masyarakat khususnya wanita kepada Islam.

"Apa-apa sahaja program yang baik kita kena taja. Bagi saya program Nisa' ini adalah untuk menarik minat golongan muda wanita khususnya untuk melibatkan diri dengan aktiviti yang baik dan mengelakkan mereka terjebak ke dalam gejala sosial.

"Saya dah kenal Nisa' lama masa mereka anjurkan Nisa' games di kelantan dulu.Ini satu program yang menarik dan memang kita menyokong program dakwah dan ada rezeki kita taja lebih banyak lagi," katanya.

Tiket konsert boleh didapati di kaunter pendaftaran Nisa' atau tempahan melalui online di website Nisa' malaysia,
http://kau2010.webnisa.net/

KONSERT 12 JAM TANPA HENTI!



Tahniah kepada semua rakyat Malaysia yang tercinta.

Belum pun lagi `Bala' yang bakal melanda rakyat Malaysia, apabila Kenyataan Timbalan Menteri Kewangan Datuk Awang Adek Hussein bahawa kerajaan pusat mempertimbangkan untuk mengeluarkan lesen judi sempena Piala Dunia 2010 mengganas dengan rakusnya. Senario lain pula, kita bakal disajikan dengan santapan enak hiburan yang terlampau apabila konsert 12 jam tanpa henti diluluskan, yang mana ia akan dilangsungkan dari jam 7 petang sehingga 7 pagi yang dijadualkan pada 15 Mei ini.

Dan yang pasti kita akan disajikan dengan `Menu Utama' iaitu artis R&B popular Pitbull.




KELULUSAN BERLANDASKAN SYARAT?


Saya memetik kenyataan Kementerian Penerangan Komunikasi dan Kebudayaan (KPKK) berkata; agen artis yang berkenaan harus menandatangani surat persetujuan untuk mematuhi segala syarat dan peraturan yang ditetapkan untuk mengadakan persembahan di negara ini

"Antara yang terpenting dalam peraturan ini ialah melarang sebarang tingkah laku, percakapan, lirik lagu dan juga pakaian yang mengaibkan atau bersifat lucah."

"Pitbull berjanji tidak akan melakukan sebarang tindakan, percakapan dan berpakaian yang tidak senonoh jauh lagi menyanyi lagu-lagu berunsur lucah,"

Sejauh manakah Pitbull dapat berjanji untuk mematuhi peraturan tersebut, lebih-lebih lagi unsur Pitbull mengarah ke situ? Dan sejauh manakah KPKK dan pihak penaja dapat mengawal suasana?. Barangkali dapatkah pula sasaran utama iaitu golongan belia dapat menahan nafsu muda yang sentiasa menboncah daripda membuas?



HIBURAN MENGHALALKAN CARA?

Seperti yang sedia termaktub, sesebuah persembahan konsert di tempat awam tidak boleh melebihi jam 12 malam dan jika mempunyai sebab-sebab tertentu mungkin dibenarkan sehingga 1 pagi. Juga bagi sesebuah kelab hiburan dan disko, ianya dibenarkan untuk beroperasi sehingga pukul 1 pagi ataupun 2 pagi.

Juga bukankah pengharaman promosi di tempat awam terbuka diharamkan kepada jenama minuman keras? Penaja dan tema utama Konsert 12 Jam ini ialah LIVE WITH CHIVALRY. Penaja utama ialah jenama arak CHIVAS REGAL. Untuk acara ini menggunakan nama samaran LIVE WITH CHIVALRY.

Kita sedia maklum bahawa antara lagu hit Pitbull ialah `Hotel Room Service', `I Know You Want Me'. Ini bermakna Pitbull sudah semestinya mempersembahkan kedua-dua lagu ini di pentas konsert.

Bayangkanlah muda-mudi kita berhibur sambil menyanyikan lirik tersebut dengan penuh penghayatan dan kekhusyukan selama 12 jam tanpa henti sambil dikelilingi oleh pergaulan bebas lelaki dan perempuan, saya yakin dan percaya sudah pasti menimbulkan rangsangan sesama mereka.



Saya mengajak anda semua untuk menilai petikan lirik dua lagu Pitbull ini:

(1) Budaya seks bebas dan menggalakkan sesi seks beramai-ramai.

Forget about your boyfriend
And meet me at the hotel room
You can bring your girlfriends
And meet me at the hotel room (x2)
Bring your girls,
whatever the night
Your man just left,
I'm the plumber of the night
I'll check your pipes,
oh, you're the healthy type
Well, here gos some egg whites
Now gimme that sweet,
that nasty gushy stuff
Let me tell you what we gon' do 2 plus 2,
I'm gonna undress you
Then we're gonna go 3 and 3,
you gon' undress me
Then we're gon' go 4 and 4,
we gon' freak some more,
but first

(Lagu: Hotel Room Service)



(2) Menggalakkan budaya hisap ganja dan pengambilan dadah sebagai rekreasi


I Smell That Sticky Icky
Who Got That Sticky Icky
I Got That Sticky Icky, Icky, Icky
Who Got That Sticky (Me Too)
U Know Tha Drill
Break It Up Roll It Up Light It Up
Smoke It Up Now Puff,
Puff Pass Wit Yo Punk
Ass U Messin Up The Rotation
That Thang There Burnin Fast
This Ain't A Joke,
Stop Playin Messed Up High
As A Kite Now Roll T
he Next One And Pass Me The Light
Cuz We Ready (Fa Sho) Ready (To Go) Ready (To Blow)
Let's Roll It's Heavy Cake And Druggin It
So Heavyweight We Smuggle It Puff,
Puff Pass Wit Yo Punk Ass

(Lirik lagu Sticky)



Konsert dinamakan '12 Hours Live with Chivalry' pada 15 Mei ini dijadual berlangsung di Arena Tertutup Bukit Kiara, Kuala Lumpur. Jom beramai-ramai memeriahkan lagi konsert ini, jika anda tidak kenal dosa dan pahala, haram dan halal serta syurga dan neraka.



"(BEER): BEGINNING ENJOY, ENDING REGRET"